Kamis, 12 Juni 2014

penutupan lokalisasi dolly yang mengundang berbagai kontroversi



Penutupan lokasisasi dolly yang mengundang berbagai kontroversi

Berkaitan dengan rencana penutupan lokalisasi Dolly di Surabaya oleh Walikota Surabaya Tri Rismaharini mengundang berbagai penolakan baik itu para PSK maupun dari masyarakat setempat. Sebenarnya menurut Wisnu warga memerima penutupan tampat yang merupakan lokalisasi terbesar di Asia tenggara asalkan walikota tersebut benar-benar merealisasikan janji-janjinya. Tetapi perlu diketahui tidak semua warga meyakini akan janji walikota surabaya tersebut. Dan menurutnya jadi tidaknya penutupan likalisasi tersebut tergantung kesiapan Pemkot dalam memenuhi janji-janjinya yang diantaranya adalah akan memberikan jaminan hidup pascapenutupan Dolly. Artinya, warga yang hidup dari geliat Dolly tetap mendapat penghasilan yang sama setiap bulannya.
Dalam rencana penutupan tersebut Sebanyak 21 wisma di lokalisasi Dolly dan Jarak Surabaya, Jawa Timur ditutup oleh pemiliknya. Penutupan tersebut karena minimnya pendapatan akibat dari larangan penambahan pekerja seks komersil (PSK) maupun wisna di lokalisasi oleh pemerintah setempat.
            Dari 21 wisma yang tutup, dua di antaranya berada di lokalisasi Dolly dan lainnya di Jarak. Sebelumnya, di dua lokasi itu terdapat 311 wisma dengan jumlah PSK sebanyak 1.028 orang berdasarkan data yang diperoleh dari Kelurahan Putat Jaya, Kecamatan Sawahan, Surabaya pada agustus lalu.
Menurut bu Risma saat ini sudah tercatat sekitar 375 PSK yang sudah terverifikasi untuk program rehabilitasi.rencananya setiap PSK akan mendapar dana 5 juta.tetapi dengan penutupan lokalisasi dolly tersebut akan  menyulitkan KPA mengawasi penyebaran HIV/AIDS. PSK berpotensi menularkan IMS dan HIV/AIDS kepada para pelanggannya. "Kita menghormati Gubernur Jawa Timur menutuplokalisasi. Tapi kita kesulitan penjangkauan kelompok resiko tingi," kata Adi Purwanto sekretaris KPA Kabupaten Malang.
Memang benar bahwasannya lokalisasi dolly itu jika dibiarkan akan menjadi lading ma’siyat dan membewa dampak buruk bagi akhlak generasi muda sekarang ini. Tetapi itu jika tanpa dimbangi dengan upaya perbaikan dibidang ekonomi khususnya yang menjadi alasan mendasar bagi pekarja dilokalisasi tersebut. Bukan penyelesaian yang didapat malah akan menjadi tidak terkendali. Dengan penutupan itu pemerintah kota juga harus mengantisipasi perekonomian kota karena lokalisasi tersebut memberikan pajak besar bagi pemerintah daerah. Tentunya pemerintah juga meminimalisir terjadinya mesum pada tempat yang tidak semestinya karena ada kemungkinan setelah penutupan penyebaran tindak asusila itu merebak tak terkendali.
Tetapi dengan penegasan walikota bahwa Menurutnya, tak butuh persetujuan warga untuk menutup Dolly. Karena landasan hukum yang dimiliki jelas. Yaitu peraturan daerah nomor 7 tahun 1999 mengenai larangan difungsikannya rumah tinggal atau bangunan menjadi tempat asusila, maka dengan kebijakan tersebut kesejahteraan pasa PSK dan warga setempat juga harus diperhatikan. Semoga upaya Pemerintah Kota itu membawa dampak positif dikemudian hari bukan malah sebaliknya.

Jumat, 06 Juni 2014

dibalik ilmu tanpa amal bagai pohon tanpa buah



  Dibalik llmu Tanpa Amal Bagai Pohon Tanpa Buah

Berbicara tentang ilmu tidak akan terlepas dari amal, karena ilmu itu harus diamalkan supaya dapat bermanfaat bagi manusia bahkan semua makhluk yang ada dibumi. Ilmu itu ibarah cahaya yang akan memancarkan sinarnya terhadap siapa saja yang mendekatinya. Orang yang berilmu akan menuai atas apa yang mereka usahakan, ibarat padi yang telah menguning yang siap untuk dipanen. Atau juga pohon yang telah menghasilkan bermacam buah yang masak.
Abu Hurairah radhiyallahu anhu berkata: “Perumpamaan ilmu yg tidak diamalkan bagaikan harta simpanan yang tidak diinfakkan darinya di jalan Allah ‘azza wa jalla.
ini ibarat harta yang ditumpukkan tanpa ada pengeluaran. selamanya tidak akan mempunyai manfaat begitu juga  Jika ilmu tidak diamalkan itu ibarat pohon tanpa buah. Coba kita amati sejenak bagaimana pohon yang tidak berbuah itu hidup. Sendiri tanpa keturunan, tiada manfaat dan setelah mati maka musnahlah pohon itu. Tidak ada yang melestarikannya. Hal ini berbeda dengan pohon yang mempunyai buah yang banyak. Seandanya pohon itu ditebang ataupun roboh dimakan usia. Akan ada yang menggantikannya. Entah itu buahnya yang jatuh, dibawa hewan yang dijatuhkan ditempat tertentu maupun keturunan yang terdekat dengannya. Dengan menghasilkan banyak keturunan maka kehidupan pohon tersebut dapat memberikan banyak manfaat baik itu bagi dirinya, manusia, maaupun bagi makhluk hidup lain yang ada di bumi ini.
Coba kita bandingkan dengan manusia yang bermanfaat. Selain semua kebutuhannya terpenuhi, dihormati, dan mulia dimata masyarakat mereka juga disegani, dicintai. Itu semua bukan karena kedudukan dan kebijaksanaan, tetapi karena keberkahan dan kemanfaatan ilmunya. Orang yang mengamalkan ilmunya ia akan memperoleh kemuliaan dan kedududukan yang tinggi sebagaimana disebutkan dalam al-Qur’surat al-Mujadalah:11 yang artinya” niscaya Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman di antaramu, dan orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat.
Sesuai ayat tersebut orang yang mengamalkan ilmunya akan diangkat derajat oleh Allah SWT. Mereka telah dijamin dengan kebahagiaan dunia dan akhirat. Apabila mereka mati maka mereka akan tetap hidup. Nama mereka akan tetap terkenang sepanjang masa. Coba siapa yang tidak kenal pada Nabi Muhammad SAW dan para sahabatnya. Mereka tidak akan pernah hilang dimakan zaman. Coba di Indonesia siapa yang tidak kenal Gusdur, hampir seluruh lapisan masyarakat mengetahuinya. Karena selain ia keturunan pemuka agama beliau juga presiden negeri ini. Sampai kapanpun nama itu akan tetap terukir dalam sejarah. Lantunan doa-doa akan selalu mengalir dan menyinari kehidupan orang-orang yang mendoakannya.
Hal ini sungguh berbeda dengan meninggalnya orang-orang yang tidak berilmu kepergiannya akan menjadi kabar gembira dan setelah itu ia akan musnah dari muka bumi. Tidak akan ada yang mengenangnya.  Kehidupannya akan berhenti tidak ada lagi tertulis sejarahnya. Ini bisa menjadi pilihan bagi kita. Apakah hanya ingi menyia-nyiakan hidup ataukah ingin mengukir hidup?. Tetapi yang pasti semua sudah jelas