Jumat, 06 Juni 2014

dibalik ilmu tanpa amal bagai pohon tanpa buah



  Dibalik llmu Tanpa Amal Bagai Pohon Tanpa Buah

Berbicara tentang ilmu tidak akan terlepas dari amal, karena ilmu itu harus diamalkan supaya dapat bermanfaat bagi manusia bahkan semua makhluk yang ada dibumi. Ilmu itu ibarah cahaya yang akan memancarkan sinarnya terhadap siapa saja yang mendekatinya. Orang yang berilmu akan menuai atas apa yang mereka usahakan, ibarat padi yang telah menguning yang siap untuk dipanen. Atau juga pohon yang telah menghasilkan bermacam buah yang masak.
Abu Hurairah radhiyallahu anhu berkata: “Perumpamaan ilmu yg tidak diamalkan bagaikan harta simpanan yang tidak diinfakkan darinya di jalan Allah ‘azza wa jalla.
ini ibarat harta yang ditumpukkan tanpa ada pengeluaran. selamanya tidak akan mempunyai manfaat begitu juga  Jika ilmu tidak diamalkan itu ibarat pohon tanpa buah. Coba kita amati sejenak bagaimana pohon yang tidak berbuah itu hidup. Sendiri tanpa keturunan, tiada manfaat dan setelah mati maka musnahlah pohon itu. Tidak ada yang melestarikannya. Hal ini berbeda dengan pohon yang mempunyai buah yang banyak. Seandanya pohon itu ditebang ataupun roboh dimakan usia. Akan ada yang menggantikannya. Entah itu buahnya yang jatuh, dibawa hewan yang dijatuhkan ditempat tertentu maupun keturunan yang terdekat dengannya. Dengan menghasilkan banyak keturunan maka kehidupan pohon tersebut dapat memberikan banyak manfaat baik itu bagi dirinya, manusia, maaupun bagi makhluk hidup lain yang ada di bumi ini.
Coba kita bandingkan dengan manusia yang bermanfaat. Selain semua kebutuhannya terpenuhi, dihormati, dan mulia dimata masyarakat mereka juga disegani, dicintai. Itu semua bukan karena kedudukan dan kebijaksanaan, tetapi karena keberkahan dan kemanfaatan ilmunya. Orang yang mengamalkan ilmunya ia akan memperoleh kemuliaan dan kedududukan yang tinggi sebagaimana disebutkan dalam al-Qur’surat al-Mujadalah:11 yang artinya” niscaya Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman di antaramu, dan orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat.
Sesuai ayat tersebut orang yang mengamalkan ilmunya akan diangkat derajat oleh Allah SWT. Mereka telah dijamin dengan kebahagiaan dunia dan akhirat. Apabila mereka mati maka mereka akan tetap hidup. Nama mereka akan tetap terkenang sepanjang masa. Coba siapa yang tidak kenal pada Nabi Muhammad SAW dan para sahabatnya. Mereka tidak akan pernah hilang dimakan zaman. Coba di Indonesia siapa yang tidak kenal Gusdur, hampir seluruh lapisan masyarakat mengetahuinya. Karena selain ia keturunan pemuka agama beliau juga presiden negeri ini. Sampai kapanpun nama itu akan tetap terukir dalam sejarah. Lantunan doa-doa akan selalu mengalir dan menyinari kehidupan orang-orang yang mendoakannya.
Hal ini sungguh berbeda dengan meninggalnya orang-orang yang tidak berilmu kepergiannya akan menjadi kabar gembira dan setelah itu ia akan musnah dari muka bumi. Tidak akan ada yang mengenangnya.  Kehidupannya akan berhenti tidak ada lagi tertulis sejarahnya. Ini bisa menjadi pilihan bagi kita. Apakah hanya ingi menyia-nyiakan hidup ataukah ingin mengukir hidup?. Tetapi yang pasti semua sudah jelas

Tidak ada komentar:

Posting Komentar